Monday, September 8, 2014
Bagimu yang membentangkan permadani awan
Perahu kertas kuhanyutkan ke lautan
Lantas kuserahkan segala penentuan padaMu
Menunggu kan jadi nasibku
Kemarin,
Kau kirimkan debur yang menghancurkan karang-karang
Asing di hamparan yang akrab kukenal
Mengapa harus secepat ini?
Adakah untuk mengutip kembali pepasir
Setelah kulegamkan ia?
Apakah dalam isyaratmu,
Telah kau utus pengampunan bagi dosa?
Adakah telah sampai waktunya
Untukku padamkan pelita penyembuh luka
Sedang bertahun ku tak lagi mengenal pedihnya
Mengapa?
Post a Comment